Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Tarik Banyak Wisatawan, Kebun Raya Bogor hingga Bali Buat Inovasi Nuansa Edukasi
11 November 2022 13:22 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Keberadaan kebun raya bisa dimanfaatkan masyarakat untuk rekreasi sembari mendapatkan ilmu pengetahuan terkait flora dan fauna. Tentu, saja berbagai inovasi bernuansa edukasi harus terus diupayakan pengelola kebun raya agar semakin banyak wisatawan yang datang.
ADVERTISEMENT
Seperti upaya PT Mitra Natura Raya (MNR) selaku perusahaan pengelola kebun raya terintegrasi dan terbesar di Indonesia, yang terus menghadirkan ragam inovasi di 4 kebun raya yang dikelolanya, yakni Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi, dan Kebun Raya Eka Karya Bali.
Dengan menciptakan rangkaian inovasi yang bernuansa edukasi, MNR mampu menarik lebih banyak pengunjung dan berharap kebun raya dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan serta kemajuan masyarakat.
Direktur Marketing dan Revenue PT Mitra Natura Raya, M. Bayu Sumarijanto, menjelaskan berdasarkan hasil survei internal yang dilakukan MNR pada awal 2020 setelah memenangkan tender, terhadap para pengunjung di kebun raya, khususnya generasi muda, hampir 90% pengunjung datang ke kebun raya untuk tujuan berwisata.
Padahal, selain wisata, kebun raya juga memiliki fungsi lain yang sangat penting, yaitu tempat konservasi tumbuhan, penelitian, jasa lingkungan dan pendidikan.
ADVERTISEMENT
“Berangkat dari temuan survei tersebut, kami berusaha untuk melakukan berbagai inovasi agar setiap kegiatan di kebun raya bisa memberikan manfaat edukatif kepada pengunjung. Terutama bagi generasi muda yang menjadi salah satu kelompok pengunjung terbesar yang datang ke kebun raya," jelasnya.
"Kami ingin semakin banyak aspek ilmu pengetahuan dan pendidikan yang bisa diperoleh pengunjung saat berwisata di kebun raya,” imbuhnya.
Berbagai inovasi yang telah dilakukan MNR di antaranya adalah menciptakan QR Code (KTP tumbuhan) sehingga memudahkan pengunjung memperoleh informasi mengenai nama umum dan latin, karakteristik, serta foto dari tanaman.
MNR juga meluncurkan program Study Tour, Tour De Kebun Raya, Virtual Tour, Kelas Edukasi hingga akun sosial media @kebunraya_id yang meliputi Instagram, Facebook, Twitter, Tiktok, dan Youtube.
ADVERTISEMENT
“Khusus Virtual Tour, inovasi ini merupakan respons dari MNR terhadap pandemi COVID-19 yang membatasi aktivitas masyarakat untuk berkunjung ke kebun raya. Virtual Tour memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk belajar tentang kebun raya secara online yang berisi edukasi mengenai flora dan fauna di Museum Zoologi. Program ini telah diikuti lebih dari 50.000 siswa dari seluruh Indonesia,” ungkap Bayu.
Sementara, Kelas Edukasi mengajarkan pengunjung bagaimana cara menanam, memeliharan, dan merawat tanaman yang dipandu langsung oleh ahli dari kebun raya.
Program ini meliputi Kelas Dasar Berkebun, Kelas Edukasi Tanaman Anggrek, Kelas Edukasi Araceae, Kelas Edukasi Kokedama, serta Kelas Edukasi Propagasi Tanaman. Tercatat sudah lebih dari 1000 pengunjung yang berpartisipasi dalam Kelas Edukasi.
ADVERTISEMENT
Agar kegiatan wisata di kebun raya semakin menarik, MNR telah meluncurkan sekaligus merevitalisasi sejumlah taman-taman tematik yang telah mendapatkan persetujuan dari Badan Riset dan Inovasi nasional (BRIN).
Taman-taman baru yang dibuat MNR meliputi Taman Nepenthes, Taman Kopi, Taman Durian, Taman Anggrek Hitam, dan Taman Bromelia yang berlokasi di Kebun Raya Bogor.
Sementara, taman-taman yang telah direvitalisasi MNR antara lain Taman Obat, Griya Anggrek, Taman Meksiko dan Taman Akuatik di Kebun Raya Bogor. Konservatorium di Kebun Raya Cibodas dan Rumah Kaca serta Menara Pandang di Kebun Raya Purwodadi juga telah mendapat sentuhan inovatif dari MNR.
Bayu mengatakan, serangkaian inovasi yang dihadirkan MNR telah berdampak positif terhadap peningkatan jumlah kunjungan masyarakat ke kebun raya.
Selama periode Januari-November 2022, jumlah pengunjung di empat kebun raya secara keseluruhan mencapai 1.984.648 pengunjung. Hal ini juga menandakan berbagai inovasi dan revitalisasi berbagai taman di kebun raya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga mereka datang kembali ke kebun raya.
ADVERTISEMENT
“Kami akan terus berkolaborasi dengan BRIN dan stakeholders lainnya untuk menghadirkan inovasi dan program edukatif lain, sehingga Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi, dan Kebun Raya Eka Karya Bali menjadi destinasi edukasi dan wisata terbaik bagi masyarakat Indonesia sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi setempat," jelasnya.
"Terima kasih kepada masyarakat yang telah menjadikan kebun raya sebagai tujuan wisata sekaligus tempat belajar ilmu pengetahuan,” tutup Bayu.
Mengenal 4 Kebun Raya
Kebun Raya Bogor
Kebun Raya Bogor dengan luas sekitar 87 hektar memiliki sekitar 15 ribu jenis koleksi pohon dan tumbuhan sudah berusia lebih dari 2 abad.
Salah satu daya tarik utama Kebun Raya Bogor adalah bunga bangkai (Amorphophalus titanum). Ketika mendekati mekar, bunga ini akan mengeluarkan bau bangkai yang menyengat. Tinggi bunga bangkai dapat mencapai dua meter dan menjadi bunga majemuk terbesar di dunia tumbuhan.
ADVERTISEMENT
Kebun Raya Cibodas
Kebun Raya Cibodas memiliki keistimewaan berbeda. Di lokasi ini, terdapat berbagai taman yang menggambarkan tumbuhan yang hidup di dalamnya. Seperti Taman Sakura, Taman Lumut dan Taman Rhododendron.
Yang unik, tanaman Sakura yang di Jepang, hanya berbunga setahun sekali yaitu sekitar April atau saat musim semi, di Kebun Raya Cibodas yang beriklim tropis. Bunga Sakura dapat dijumpai dua kali dalam setahun, pada Januari-Februari dan Juli–Agustus.
Kebun Raya Purwodadi
Kebun Raya Purwodadi yang berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur, memiliki area seluas 85 hektare didirikan pada 30 Januari 1941 oleh Dr. Lourens Gerhard Marinus Baas Becking atas prakarsa Dr. Dirk Fok van Slooten.
Kebun Raya Purwodadi merupakan pemekaran Kebun Raya Bogor. Kebun Raya Purwodadi memiliki tugas dan fungsi mengoleksi tumbuhan yang hidup di dataran rendah kering. Berbagai jenis tumbuhan seperti anggrek, polong-polongan, palem, bambu dan tanaman obat dikembangkan di sini.
ADVERTISEMENT
Kebun Raya Eka Karya Bali
Kebun Raya Eka Karya Bali merupakan kebun raya yang dibangun atas inisiatif putra-putri Indonesia pada 15 Juli 1959. Awalnya kebun raya ini hanya diperuntukkan bagi tumbuh-tumbuhan runjung. Sejalan dengan perkembangan, kebun raya yang berada pada ketinggian 1.250–1.450 mdpl ini kini menjadi kawasan konservasi ex-situ bagi tumbuhan pegunungan tropika Kawasan Timur Indonesia.
Sejumlah tanaman khas Indonesia tersimpan di sini, seperti kaktus, paku/pakis, lumut, bambu serta aneka flora lainnya.